BIDADARI SURGA
A.
Muqoddimah
Kenikmatan surga adalah kenikmatan abadi yang diberikan Allah swt kepada
hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa kepadaNya. Kenikmatan surga belum pernah
terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terdetik dalam hati, sebagaimana
sabda Rasulullah n dalam hadits qudsi
:
عن
أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يقول الله عزوجل : « أعددتُ
لعباديَ الصالحين مالا عين رأت ولا أذن سمعت ، ولا خطر على قلب بشر »
Rasulullah
n bersabda, Allah swt berfirman,
"Telah Aku sediakan buat hamba-hamba-Ku yang sholih, sesuatu yang belum
pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan tidak
terdetik dalam hati manusia"
Salah satu nikmat yang diberikan
Allah kepada hambaNya yang sholih adalah berupa istri-istri yang cantik jelita
atau bidadari (hurun 'in), yang kecantikannya tidak dapat dikalahkan oleh
wanita tercantik di dunia ini. Seandainya satu saja bidadari itu turun ke dunia
ini, maka semua orang pasti berlomba lomba untuk mendapatkannya. Tapi ingat, itu hanyalah akan didapatkan oleh
orang-orang yang senantiasa taat, patuh dan tunduk terhadap semua perintah
Allah, dan menjauhi segala macam larangan Nya.
B.
Definisi
a)
Secara bahasa, bidadari berasal
dari kata hurun dan 'in. Hurun : putih dan 'in, maksudnya matanya besar dan
berwarna kekuning-kuningan.
b)
Istilah : Mereka adalah wanita
muda usia yang cantik mempesona, kulitnya mulus dan biji matanya sangat hitam.
Dan mereka dijodohkan tanpa melewati proses pernikahan.
C.
Bahan bakunya
Mereka diciptakan dari Za'faran. Sebagaimana
diriwayatkan dari Anas bin Malik dari nabi Muhammad n yang bersabda,
الحور العين خلقن من
الز عفران
" Bidadari-bidadari
bermata jelita diciptakan dari Za'faran.
D.
Ciri-ciri dan sifatnya
Ciri Fisik
a. Mahkotanya
عن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَرَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ غَدْوَةٌ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا
وَمَا فِيهَا وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْجَنَّةِ أَوْ مَوْضِعُ قِيدٍ
يَعْنِي سَوْطَهُ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا
بَيْنَهُمَا وَلَمَلَأَتْهُ رِيحًا وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنْ
الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
"Berangkat pagi-pagi atau siang di
jalan Allah lebih baik dari pada dunia dan isinya. Dan sungguh, satu jarak
busur kalian, lebih baik dari surga atau tempat kait yaitu tengahnya lebih baik
dari pada dunia dan isinya. Kalaulah seorang wanita penduduk surga menampakkan
dirinya kepada penduduk dunia, niscaya
dia akan menerangi antara keduanya dan bumi akan penuh dengan wewangian. Dan
sungguh, mahkotanya lebih baik dari pada dunia dan isinya"
b. Rambutnya
Rambut
bidadari itu sangat panjang dan bagus. Sebagaimana kata Abdullah bin Amru bin
Al 'Ash,
لشعر المرأة من الحور العين أطول من جناح النسر
"
Sungguh rambut bidadari yang
bermata jelita itu lebih panjang daripada sayapnya burung garuda"
c. Matanya
Mata bidadari sangat putih dan korneanya sangat hitam,
Al Hasan berkata,
الحور الشديدة البياض بياض العين والشديدة السواد سواد العين
"Al huur
itu sangat putih matanya, dan sangat hitam korneanya "
d. Mukanya
Wajah bidadari begitu cerah dan bercahaya, sebaimana Ja'far
bin Muhammad berkata,
لقي حكيم حكيما بالموصل فقال له : تشتاق إلى الحور العين ؟
قال : لا . قال : فاشتق إليهن فإن نور وجوههن من نور الله عز وجل فغشي عليه فحمل
إلى منزله فأقمنا نعوده شهرا
"Hakim bertemu dengan Hakim dengan di
Mausil, kemudian berkata padanya, "Apakah engkau rindu dengan bidadari
yang bermata jelita? Dia jawab, "Tidak". Kemudian ia berkata,
"Rindulah pada mereka, karena cahaya wajah mereka adalah cahaya dari
Allah" Kemudian tiba-tiba ia pingsan dan dibawa ke rumahnya, kami mengembalikannya
selama sebulan"
قال عطاء السلمي لمالك بن دينار : يا أبا بحير شوقنا فقال له
مالك : في الجنة حوراء يتباهى بها أهل الجنة من حسنها لولا أن الله عز وجل كتب على
أهل الجنة أن لا يموتوا لماتوا عن آخرهم من حسنها فلم يزل عطاء يذكر قول مالك
أربعين عاما
Berkata 'Atho As-Salmi kepada Malik bin Dinar, "Wahai Abu Bahir,
kami sangat rindu. Kemudian Malik berkata, "Di surga ada bidadari yang
bersenang-senang dengan para penghuni surga karena kecantikannya. Kalaulah
Allah tidak menuliskan atas mereka untuk tidak mati, pastilah mereka mati di
akhir hayat mereka dalam kecantikan. Atho selalu ingat perkataan Malik selama empat
puluh tahun.
e. Mulut
dan ludahnya
Ludah bidadari bagai madu, sehingga
bisa membuat lautan menjadi manis, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas,
لو أن امرأة ، من أهل الجنة بصقت في سبعة أبحر لكانت تلك
الأبحر أحلى من العسل
Kalau
seandainya wanita surga itu meludah di tujuh lautan, maka lautan itu akan
menjadi lebih manis dari pada madu"
f. Payu
daranya
Allah swt
berfirman,
وَكَوَاعِبَ أَتْرَاباً
Dan gadis-gadis remaja
yang sebaya,
Kawa'ib
jamak dari kaibun yang berari wanita yang montok payudaranya. Ibnu Abbas, Mujahid dan lainnya berkata, "Mereka
adalah wanita-wanita yang menonjol payudaranya, bulat dan tidak kendor karena
mereka masih gadis." Ibnu Qoyyim berkata, "Maksudnya bahwa payudara
mereka montok laksana buah delima dan tidak menjulur ke bawah. Mereka digelari
nawahid
dan
kawa'ib ( wanita-wanita yang montok payudaranya).
g. Tangannya
Tangan
bidadari itu sangat indah dan bercahaya. Abu Ghiyats berkata,
كنا مع كعب يوما فقال : لو أن يدا من الحور دليت من السماء
ببياضها وخواتيمها لأضاءت لها الأرض كما تضيء الشمس لأهل الدنيا . قال : قلت :
يدها فكيف بالوجه بياضه وحسنه وجماله وتاجه بياقوته ولؤلؤه وزبرجده
'Suatu hari kami bersama Ka'ab, kemudian
dia berkata, " Kalau seandainya tangan bidadari itu diulurkan dari langit,
dengan keputihan dan … niscaya akan menerangi bumi, sebagaimana matahari
menerangi penduduk dunia". Aku berkata, itu baru tangannya, lalu bagaimana
dengan putih dan cantik wajahnya, tutup kepalanya yang terbuat dari yaqut dan
mutiara serta perhiasannya"
Ka'ab
juga kerkata,
عن يزيد الرقاشي ، قال : حدثني من ، سمع كعبا ، قال : لو أن
امرأة ، من الحور بدا معصمها لذهب ضوء الشمس
"Kalau
seandainya wanita yang bermata jelita itu menampakkan pergelangan tangannya,
maka hilanglah cahaya matahari itu".
h. Kukunya
Dari Dawud
bin Amir bin As'id, dari bapaknya, dari kakeknya, dari Nabi saw,
لَوْ أَنَّ مَا يُقِلُّ ظُفْرٌ مِمَّا فِي الجَنَّةِ بَدَا لتَزَخْرَفَتْ
لَهُ مَا بَينَ خوَاِفقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
"Kalau
seandainya sedikit saja kuku dari penduduk surga itu tampak, maka akan menghiasi
antara penjuru langit dan bumi"
i. Kulitnya
Kulit
bidadari sangatlah halus dan lembut, bagaikan putih telur yang sangat lembut.
Abdullah berkata,
لكل مسلم خيرة ، ولكل خيرة خيمة، ولكل خيمة أربعة أبواب، تدخل
عليها كل يوم من كل باب تحفة وهدية وكرامة لم تكن قبل ذلك ، لا مراحات ، ولا
ذفرات، ولا سخرات، ولا طماحات حور عين كأنهن بيض مكنون
"Setiap muslim mempunyai istri
pilihan. Setiap istri pilihan mempunyai kemah. Setiap kemah mempunyai empat
pintu. Dalam setiap hari, hidangan, hadiah dan kemuliaan yang tidak pernah
diberikan sebelumnya dimasukkan kepada mereka melalui setiap pintu tersebut.
Ketiga-tiganya tidak ada campurannya, tidak busuk, tidak basi dan tidak
menjijikan. Dan dibabari yang tidak rakus, mereka seperti putih telur yang
tertutup.
j. Ukuran
Tubuhnya
Tubuh wanita
surga adalah tiga puluh mil, sebagaimana yang dikatakan Sa'id bin Jubair,
طول
الرجل من أهل الجنة سبعون ميلا ، وطول المرأة ثلاثون ميلا ، ومقعدها مبذر جريب أرض
، وإن شهوته تجري في جسدها سبعون عاما تجد اللذة
"Tinggi laki-laki penduduk surga
adalah tujuh puluh mil, sedang wanitanya tiga puluh mil. Bangkunya tersebar di
bumi. Dan syahwatnya penduduk surga mengalir di tubuhnya selama 70 tahun,
selama itu akan didapatinya sebuah kelezatan.
k. Suci
dari seluruh kotoran wanita dunia
Para
bidadari surga adalah suci dari segala kotoran wanita dunia, seperti menstruasi,
urine, nifas, tinja, ingus, ludah dan yang lainnya. Sebagaimana yang ditafsiri
banyak ulama dalam pada ayat :
وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
"Dan mereka di surga mendapatkan
istri yang muthhharoh (suci)
Ibnu Abbas
berkata, "Mereka suci dari kotoran dan penyakit". Mujahid berkata,
"Mereka suci dari haid, buang air besar dan kecil, dahak, meludah, keluar
air mani dan beranak". Qotadah berkata, "Mereka suci dari kotoran dan
dosa, dalam riwayat lain, ia berkata, tidak haid dan tidak pula susah. Juga
menurut Atho, Hasan, Dhohak, Abi Sholih, Ithiyah, Suda dan lainnya.
Abdurrahman bin Zaid berkata, Wanita
yang suci adalah wanita yang tidak haid. Wanita-wanita dunia tidak bisa
dikatakan wanita-wanita yang suci. Tidakkah anda melihat mereka jika datang
bulan, mereka tidak sholat dan tidak puasa? Hawwa juga begitu ketika ia
melanggar larangan Allah. Ketika ia melanggar ketentuan Allah, Maka Allah
berfirman,
"Sesungguhnya
pada awalnya aku ciptakan engkau dalam keadaan suci, namun sekarang engkau Aku
buat mengeluarkan darah sebagaimana engkau mengeluarkan getah pohon ini"
Ciri Akhlak dan Sifatnya
a.
Tundukan
pandangan dan dipinggit di kemah-kemah
Allah swt
berfirman :
" Di
dalam surga itu ada bidadari yang menundukkan pandanganya."
Allah
mensifati mereka dengan wanita-wanita yang dipingit. Ini adalah penyifatan
proposional. Ini bukan berarti bahwa mereka selalu berada di dalam kemahnya
masing-masing dan tidak keluar menuju ghuraf dan taman-taman surga. Sebagaimana
halnya permaisuri-permaisuri para raja dunia dan wanita-wanita yang dipingit di
rumahnya. Dalam keadaan terpingit, mereka tidak ada salahnya keluar untuk bepergian
atau menuju termpat-empat wisata, taman-taman dan tempat-tempat lainnya.
b. Tidak
berkata kotor
Selain terhindar dari kotoran badaniyah
sebagaimana telah dijelaskan, bidadari juga disucikan hatinya dari
akhlak-akhlak wanita dunia, seperti perkatan yang kotor, keji dan jorok.
Disucikan cintanya, sehingga ia tidak tertarik kepada laki-laki selain
suaminya.
c.
Selalu
mendoakan suaminya
Para bidadari surga selalu mendoakan calon suaminya nanti
dan mencela istri dunia yang menyakitinya. Dari Ikrimah, bahwasanya nabi saw
bersabda,
«
إن الحور العين أكثر عددا منكن يدعون لأزواجهن يقلن : اللهم أعنه على دينك وأقبل
بقلبه على طاعتك ، وبلغه إلينا بقوتك يا أرحم الراحمين »
Dari
Ikrimah, Rasulullah
n bersabda,
"Sesungguhnya para bidadari itu jumlahnya lebih banyak dari kalian (kaum
wanita), mereka berdo'a untuk suami mereka, " Ya Allah bantulah dia dalam
menegakkan agamaMu, dan terimalah ia untuk selalu taat padaMu, dan sampaikanlah
ia pada kami dengan kekuatanMu, wahai zat yang menyayangi orang yang berkasih
sayang.
Juga diriwayatkan oleh Mu'ad bin
JAbal, bahwasanya Rasulullah n
bersabda,
لَا تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا قَالَتْ زَوْجَتُهُ
مِنْ الْحُورِ الْعِينِ لَا تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ
دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا
Tidaklah seorang istri menyakiti
suaminya (yang sholih) di dunia, kecuali istrinya dari bidadari yang bermata
jelita berkata, "Janganlah kau sakiti! Semoga Allah membinasakanmu,
sesungguhnya dia adalah orang asing bagimu yang akan segera berpisah denganmu
dan menjadi milik kami"
d.
Belum Pernah
Disentuh Siapapun
Allah swt berfirman,
فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ
قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
"Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula jin"
Para pakar tafsir berkata,
"Mereka tidak pernah digauli siapa pun". Mereka juga berbeda pendapat
mengenai siapa bidadari-bidadari yang dimaksud. Sebagian berpendapat,
"Mereka adalah wanita-wanita yang diciptakan Allah di surga."
Sebagian pakar lainnya menyebutkan. "Mereka adalah wanita-wanita dunia
yang diciptakan kembali dalam bentuk perawan-perawan sebagaimana yang
disebutkan Allah swt".
Ibnu Qoyyim menyebutkan bahwa
secara lahiriyah Al Qur'an menandaskan bahwa mereka bukan wanita dunia. Mereka
berasal dari kalangan wanita-wanita yang bermata jelita. Wanita dunia sudah
pasti pernah disentuh oleh manusia. Begitu juga wanita dari kalangan jin, ia
pasti pernah bersentuhan dengan jin laki-laki. Ayat di atas menunjukkan dengan
jelas hal ini.
E.
Nama Bidadari
Ibnu Mas'ud ra berkata,
إن في الجنة حوراء يقال لها : اللعبة ، كل حور الجنان يعجبن
بها يضربن بأيديهن على كتفها ويقلن طوبى لك يا لعبة لو يعلم الطالبون لك لجدوا ،
بين عينيها مكتوب : من كان يبتغي أن يكون له مثلي فليعمل برضاء ربي عز وجل
"Sesungguhnya di surga ada bidadari
yang bernama 'Al La'bah'. Setiap bidadari surga ta'ajub padanya, mereka
menepukan tangan mereka di atas bahunya, dan berkata, "Beruntunglah kamu
wahai La'bah, kalau seandainya para tholib (pencari bidadari) itu tahu engkau,
maka mereka akan bersungguh-sungguh (untuk mendapatkanmu). Diantara kedua matanya
tertulis, 'Barang siapa yang ingin mendapatkan seperti diriku, maka hendaknya
beramal dengan mencari ridho Robbku Azza wajalla'.
F.
Jumlah Istri di Surga
Di surga nanti, para penduduk surga akan mendapatkan dua istri dari
bidadari yang bermata jelita.
Sebagaimana disebutkan dari Abu Hurairah ra, dari nabi saw bersabda, :
أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ وَالَّذِينَ عَلَى آثَارِهِمْ كَأَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ
إِضَاءَةً قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ لَا تَبَاغُضَ بَيْنَهُمْ وَلَا
تَحَاسُدَ لِكُلِّ امْرِئٍ زَوْجَتَانِ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ يُرَى مُخُّ سُوقِهِنَّ
مِنْ وَرَاءِ الْعَظْمِ وَاللَّحْمِ
Rasulullah
n bersabda " Kelompok yang pertama
kali masuk surga bagaikan bulan pada malam purnama, kemudian kelompok
selanjutnya mereka seperti bintang-bintang di langit, hati mereka menjadi satu,
tidak saling benci dan hasad. Setiap orang mendapat dua istri dari bidadari
yang bermata jelita, yang sumsumnya terlihat dari balik tulang dan daging.
Juga disebutkan dalam riwayat Muslim, dari Abu Sa'id Al Khudri ra. bahwa
Rasulullah
n bersabda, " ……
kemudian penduduk surga masuk ke rumahnya, maka setelah itu masuklah dua
istrinya dari bidadari yang bermata jelita dan berkata, "Segala puji bagi
Allah yang telah menghidupkanmu buat kami, dan yang telah menghidupkan kami
untukmu" Kemudian dia berkata, "Tidak ada seorangpun yang diberi seperti
apa yang telah diberikan padaku"
Dalam riwayat Ahmad juga disebutkan bahwa penduduk surga akan
mendapatkan dua bidadari yang bermata jelita, setiap mereka memakai tujuh puluh
pakaian yang dari balik pakaian itu terlihat sumsumnya
G.
Hubungan Seksual Penghuni Surga
Allah swt adalah maha tahu apa yang menjadi keinginan hambaNya. Dia
menyediakan para bidadari tersebut untuk mereka nikmati dan bersuka ria, Allah
memberikan kekuatan yang luar biasa kepada mereka untuk dapat menggauli para
bidadari tersebut. Terdapat dalam ayat dan beberapa hadits, yang menjelaskan
hal tersebut, diantranya :
عن
أبي هريرة ، قال : سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم أيمس أهل الجنة نساءهم ؟ قال
: « نعم ، بذكر لا يمل وفرج لا يحفى ، وشهوة لا تنقطع
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah n
ditanya, "Apakah penduduk surga bisa menggauli istrinya? Beliau menjawab,
Ya, penis yang tidak loyo dan vagina tidak tertutup, yang ada hanyalah syahwat
yang takkan putus"
Dari Anas ra, Rasulullah n
bersabda,
يعطى المؤمن في الجنة قوة كذاوكذا من
الجماع » قيل يا رسول الله أويطيق ذلك؟ قال : « يعطى قوة مائة »
Seorang
mukmin di surga akan diberi kekuatan seperti ini dalam jima'" beliau
ditanya, ya Rasulullah
n apakah ia
mampu melakukannya ? beliau menjawab,
"ia diberi kekuatan untuk menggauli istrinya sebanyak seratus kali"
عن
ابن عباس ، قال : قيل : يا رسول الله أنفضي إلى نسائنا في الجنة ؟ قال : « والذي
نفسي بيده إن الرجل منهم ليفضي في الغداة الواحدة إلى مائة عذراء »
Dari ibnu
Abas, Rasulullah
n bersabda,
"Demi yang jiwaku ada di tanganNya, sesungguhnya seorang dari penduduk
surga sanggup menggauli dalam sehari seratus perawan muda"
حدثنا
سويد بن سعيد ، قال : حدثني خالد بن يزيد بن أبي مالك ، عن أبيه ، عن خالد بن
معدان ، عن أبي أمامة ، أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل : هل يجامع أهل الجنة ؟
قال : « نعم ، دحاما دحاما ولكن لا مني ولا منية
Rasulullah
n ditanya,
"apakah penduduk surga bisa berhubungan badan? Beliau menjawab, " Ya,
berhubungan terus menerus, tapi suami istri tidak keluar air mani"
[30]
Jika penghuni surga usai menggauli istri-istrinya, maka mereka langsung
kembali perawan lagi."
Allah swt berfirman :
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ
فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
"Sesungguhnya para penduduk surga
pada hari itu bersenag-senang dalam kesibukan (mereka)"
Ibnu Mas'ud berkata, "Mereka sibuk dalam mecahkan keprawanan
istri-istri mereka" Sedang menurut ibnu Abbas, ketika ditanya kesibukan
mereka, ia menjawab, "Memecahkan keprawanan gadis-gadis muda" Juga menurut Ikrimah, Sa'id bin Musayyib, Ikrimah, Al Hasan,
Qotadah dan Al Auza'i. sedang menurut Mujahid mereka sibuk dalam kenikmatan.
Menurut Imam Athobari, pendapat yang paling benar adalah mereka sibuk
dengan berbagai macam kenikmatan yang diberikan kepada mereka, sibuk memecahkan
keprawanan para gadis muda, senda gurau dan kelezatan lainnya"
Ibnu Qoyyim menyebutkan riwayat dari Ibnu Abi dunya, "sesungguhnya
nafsu syahwat mengalir dalam tubuhnya selama tujuh puluh tahun. Selama jangka
waktu tersebut ia mereasakan kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena
kewajiban mandi jenabat. Mereka tidak merasakan loyo atau kekuatannya menurun.
Justru hubungan seksual mereka mencapai puncak kenikmatan dan kepuasan. Tidak
ada sesuatupun yang mengurangi kenikmatan hubungan seksual mereka" Manusia
yang paling sempurna di surga adalah mereka yang paling bias menjaga dirinya
dari yang diharamkan di dunia ini.
H.
Nyanyian Mereka
Para
bidadari surga melantunkan nyanyian-nyanyian yang belum pernah di dengar
siapapun. Mereka mendenangkannya buat suami tercinta.
Dari Ibnu Ibnu Umar, Rasulullah n bersabda,
إن أزواج أهل الجنة ليغنين أزواجهن بأحسن
أصوات سمعها أحد قط . إن مما يغنين به : نحن الخيرات الحسان أزواج قوم كرام ينظرن
بقرة أعيان وإن مما يغنين به : نحن الخالدات فلا يمتنه نحن الآمنات فلا يخفنه نحن
المقيمات فلا يظعنه
"Sesungguhnya istri-istri penduduk
surga bernyanyi untuk suami mereka dengan suara yang sangat merdu yang belum
pernah didengar seseorangpun. Diantara yang mereka nyanyikan adalah : Kami
adalah wanita-wanita yang baik akhlak dan cantik rupanya. Kami istri-istri dari
suami-siami yang mulia yang memandang dengan pandangan yang menyejukkan hati.
Kami adalah wanita-wanita abadi dan kami tidak membuatnya mati. Kami wanita-wanita
yang memberikan keamanan dan tidak membuat takut. Kami wanita-wanita yang tetap
tinggal di sini dan tidak meninggalkannya"
Juga hadits
dari Ali ra, Rasulullah n bersabda :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ سُوقًا مَا فِيهَا بَيْعٌ وَلَا شِرَاءٌ إِلَّا الصُّوَرُ
مِنْ النِّسَاءِ وَالرِّجَالِ فَإِذَا اشْتَهَى الرَّجُلُ صُورَةً دَخَلَ فِيهَا وَإِنَّ
فِيهَا لَمَجْمَعًا لِلْحُورِ الْعِينِ يَرْفَعْنَ أَصْوَاتًا لَمْ يَرَ الْخَلَائِقُ
مِثْلَهَا يَقُلْنَ نَحْنُ الْخَالِدَاتُ فَلَا نَبِيدُ وَنَحْنُ الرَّاضِيَاتُ فَلَا
نَسْخَطُ وَنَحْنُ النَّاعِمَاتُ فَلَا نَبْؤُسُ فَطُوبَى لِمَنْ كَانَ لَنَا وَكُنَّا
لَهُ
Sesunguhnya di surga ada pasar, di dalamnya tidak ada jual beli
kecuali ada gambar wanita dan laki-laki. Jika laki-laki telah menginginkan
gambar wanita, ia masuk ke dalam. Dan di dalamnya tedapat sekumpulan bidadari
bermata jelita yang sedang melantunkan suaranya. Tidak pernah terlihat makhluk
sepertinya. Mereka berkata, 'kami adalah kekal dan tidak mati, kami ridho dan tidak peeernah cemberut, kami
dalam kenikmatan dan tidak sengsara, maka beruntunglah bagi siapa yang
memiliki kami dan kami miliknya."
Para
bidadari bernyanyi untuk suaminya masing-masing yang dalam dada mereka
tertulis,' Engkau adalah kekasihku dan aku adalah kekasihmu. Engkau adalah
tambatan hatiku dan kedua mataku belum pernah melihat pria setampan engkau.
Ibnu Mubarok berkata, dari ibnu Abi Katsir, "sesungguhnya
bidadari-bidadari yang bermata jelita menanti suaminya masing-masing di
pintu-pintu surga. Kata mereka, 'Kian lama kami menunggu kedatanganmu. Kami
wanita-wanita yang ridho dan tidak cemberut. Kami tetap tinggal di sini dan
tidak pindah ke tempat lain. Kami wanita yang abadi dan tidak mati.' Mereka
mengatakannya dengan suara yang merdu. Mereka berkata lagi, 'Engkau cintaku dan
aku cintamu'.
I.
Adakah kelahiran di surga?
Ibnu Qoyyim
bertanya kepada syaikhnya Abu Hajjaj Al Mazi tentang kelahiran di surga, maka
dengan tegas mengatakan, "Tidak ada kelahiran di surga". Hujjah orang
yang berpendapat bahwa tidak ada kelahiran di surga anrara lain :
Pertama : Hadits riwayat Abu
Razin.
Kedua : Firman Allah "Dan untuk mereka di surga ada
istri-istri yang suci" [2 : 25]
Ketiga : Sabda Rasulullah saw bahwa di surga tidak ada air sperma
dan tidak ada kematian.
Keempat : Allah menjadikan proses kelahiran melalui proses haidh
dan air sperma. Maka jika di surga wanita juga hamil, maka haid mereka berhenti
dengan sendirinya dan air mani ada.
Kelima : Sesungguhnya di surga manusia tidak bisa berkembang
seperti di dunia.
Keenam : Allah menciptakan penduduk surga seperti penciptaan Malaikat
atau bisa jadi lebih sempurna dari Malaikat. Karena penghuni surga tidak buang
air besar, kecil, tidak tidur, tidak tua seiring dengan bertambahnya usia dan
badan mereka tidak berkembang.
Wallahu a'lam.
J.
Keutamaan Wanita Dunia Daripada Bidadari
Para
wanita dunia nanti lebih mulia, terhormat dan cantik daripada bidadari surga,
karena amalan - amalan yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia ini.
Hiban bin Abi Jabalah berkata,
إن
نساء أهل الدنيا من دخل منهن الجنة فضلن على الحور العين بما عملن في الدنيا
"Sesunguhnya wanita
penduduk dunia yang masuk surga, lebih utama dari bidadari yang bermata jeli,
dikarenakan amalan mereka di dunia"
Refrensi
:
1. Al Qur'an Al Karim
2. Hadil Arwah Ila biladil Afrah, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah (terj,
Tamasya ke surga), Darul Falah, cet VIII, 1425 H
3. Jami' At Tirmidzi, Abu Isa bin Saurah At Tirmidzi, Baitul Afkar
Ad Dauliyah
4. Musnad Imam Ahmad, Baitul Afkar Ad Dauliyah
5. Tafsir Al Qur'an Al 'Adzim, Ibnu Katsir, Darussalam, cet. II,
1418 H – 1998 M.
6. Tafsir Ath Thobari
7. Shohih Muslim Syarh Imam Nawawi, Darul Ma'rifah, cet, VI, 1420 H – 1999 M.
8. Wasful Jannah min shohissunnah, Abdussalam Bali.
9. Shifatul Jannah, Ibnu Abi Dunya
HR.
Ahmad : 8186, 10188, Tirmidzi, 2535, kitab sifat jannah